Halaman
i
SUKARDI
EKONOMI
UNTUK SMA/MA KELAS XI
ii
Ekonomi 2
Untuk SMA/MA Kelas XI
Sukardi
Editor materi : Titik Maryani
Tata letak
: Tim Setting/Layout
Tata grafis
: Cahyo Muryono
Ilustrator
: Haryana Humardani
Sampul
: Tim Desain
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-Undang
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidkan Nasional
Tahun 2009
Diperbanyak oleh ....
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan
Nasional dari Penerbit Grahadi
330.07
S
uk
Sukardi
E
Ekonomi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Oleh Sukardi ; Editor Titik
Maryani ; Ilustrator Haryana Humardani. — Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009
viii, 174 hlm. : ilus. ; 25 cm.
Bibliografi : hlm. 201
Indeks
ISBN 978-979-068-192-7 (no jld lengkap)
ISBN 978-979-068-198-9
1. Ekonomi-Studi dan Pengajaran 2. Maryani, Titik
3. Humardani, Haryana 4. Judul
iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008,
telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan
untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 2
•
Juni 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/
penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di
seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
down load
)
,
digandakan, dicetak,
dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang
bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang
berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa
kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu,
saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Februari 2009
Kepala Pusat Perbukuan
KATA SAMBUTAN
iv
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan rasa syukur yang tiada terkira besarnya ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas terselesaikannya penulisan buku pelajaran Ekonomi untuk
SMA ini. Penulis juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada
beberapa pihak –– terutama kepada penerbit Grahadi –– yang telah membantu
proses penulisan buku ini. Penulisan buku ini dimaksudkan sebagai wujud kepedulian
penulis untuk membantu siswa SMA dalam mempelajari dan menguasai mata
pelajaran ekonomi.
Tujuan pokok pembelajaran bidang studi Ekonomi di SMA meliputi empat as-
pek. Keempat aspek itu adalah (1) memahami konsep ekonomi untuk mengaitkan
peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari; (2) menanamkan
sikap ingin tahu terhadap konsep ekonomi; (3) membentuk sikap bijak, rasional,
dan bertanggung jawab dalam penggunaan ilmu dan keterampilan ekonomi; serta
(4) membuat keputusan yang bertanggung jawab tentang nilai-nilai sosial ekonomi.
Keempat tujuan dasar ini diusahakan dicapai dengan standar kurikulum dan
pembelajaran yang tepat.
Demikianlah, dengan mempelajari ekonomi, Anda, para siswa SMA, diharapkan
dapat menguasai keempat kemampuan tersebut. Oleh sebab itu, keempatnya harus
menjadi pemahaman yang harus Anda jadikan arahan dan panduan dalam
mempelajari bidang studi Ekonomi. Dalam kaitan itulah buku ini penulis hadirkan
ke hadapan Anda dalam upaya membantu Anda menguasai keempat kemampuan
yang dimaksud.
Agar pembelajaran bidang studi Ekonomi yang Anda lakukan terarah pada tu-
juan tersebut, Anda harus mempelajari buku ini dengan cara yang tepat, sebagaimana
yang diuraikan pada bagian Petunjuk Penggunaan Buku yang tercantum pada hala-
man iv. Perhatikan dengan saksama isi petunjuk serta lakukan pembelajaran seperti
yang dianjurkan dalam petunjuk tersebut. Dengan begitu, Anda diharapkan dapat
mencapai empat tujuan dasar di atas serta tujuan sebagaimana yang ditentukan
pada setiap bab.
Sungguhpun sudah ditulis dengan usaha yang optimal, buku ini tentunya masih
memiliki kelemahan. Namun, penulis berharap, dengan segala kelebihan dan keku-
rangannya, buku ini tetap dapat memberikan manfaat. Semoga buku ini dapat
memberikan sumbangan yang berharga bagi kegiatan pembelajaran bidang studi
Ekonomi di SMA seperti yang Anda lakukan saat ini.
Surakarta, Juli 2007
Penulis
v
Kata Sambutan
.................................................................................
iii
Kata Pengantar
.................................................................................
iv
Daftar Isi
...................................................................................
v
Cara Penggunaan Buku
....................................................................
vii
Bab I Ketenagakerjaan
...................................................................
1
A. Kesempatan
Kerja
...............................................................
3
B. Karakteristik Penduduk Indonesia ..........................................
4
C. Hubungan Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, dan Pengangguran .
6
D. Macam-macam Pengangguran dan Penyebabnya ...................
7
E. Dampak Pengangguran terhadap Kegiatan Ekonomi Masyarakat ...
10
F. Cara Mengatasi Pengangguran .............................................
11
G. Perundang-Undangan Kerja dan Peraturan-Peraturan Perburuhan .
12
Rangkuman ..............................................................................
15
Tes Formatif .............................................................................
17
Bab II APBN dan APBD
...................................................................
19
A. Keuangan
Negara
................................................................
21
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
Budget
) ................
23
C. Sasaran Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta) Tahun 2003 ..
31
D. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) .................
34
Rangkuman ..............................................................................
39
Tes Formatif .............................................................................
40
Bab III Pasar Modal
..........................................................................
43
A. Pengertian Pasar dan Bursa ..................................................
45
B
. Pasar Uang .........................................................................
45
C. Pasar Modal ........................................................................
47
D. Pasar Valuta Asing ...............................................................
50
Rangkuman ..............................................................................
53
Tes Formatif .............................................................................
54
Bab IV Perekonomian Terbuka
.........................................................
57
A. Perdagangan In
ternasional
....................................................
59
B. Pembayaran In
ternasional .....................................................
66
C. Neraca Pe
mbayaran .............................................................
72
Rangkuman ..............................................................................
76
Tes Formatif .............................................................................
78
DAFTAR ISI
vi
Bab V Sistem Informasi Akuntansi
..................................................
81
A. Pengertian Akuntansi ...........................................................
83
B
. Pemakai Informasi Akuntansi ...............................................
84
C. Kegunaan Informasi Akuntansi .............................................
85
D. Bidang Akuntansi ................................................................
86
E. Profesi Akuntansi ................................................................
87
Rangkuman ..............................................................................
89
Tes Formatif .............................................................................
90
Bab VI Persamaan Akuntansi
...........................................................
95
A. Prinsip Keseimbangan Harta dan Modal ................................
97
B
. Hubungan Persamaan Akuntansi dengan Konsep Kesatuan Usaha
97
C. Pengaruh Transaksi terhadap Persamaan Akuntansi ................
98
D. Laporan Keuangan (
Financial Statement
) ............................... 103
Rangkuman .............................................................................. 105
Tes Formatif ............................................................................. 106
Bab VIISiklus Akuntansi Perusahaan Jasa
........................................
111
A. Tahap Pencatatan ............................................................... 113
B
. Tahap Pengikhtisaran .......................................................... 132
C. Tahap Pelaporan ................................................................. 145
Rangkuman .............................................................................. 156
Tes Formatif ............................................................................. 162
Daftar Pustaka
..................................................................................
165
Daftar Gambar dan T
abel
.................................................................
167
Glosarium
..........................................................................................
168
Indeks
.................................................................................................
172
vii
CARA PENGGUNAAN BUKU
• Tujuan Pembelajaran
Diuraikan secara singkat agar para peserta didik
mampu memahami materi dengan benar
• Kata Kunci
Berupa kata-kata pokok yang menjadi pemba-
hasan dalam bab
• Peta Konsep
Disajikan untuk memudahkan peserta didik dalam
memahami materi yang kompleks secara tepat.
• Rangkuman
Disajikan untuk mempermudah peserta didik
mempelajari uraian materi.
• Tes Formatif
Untuk menguji hasil pembelajaran peserta didik
setelah memahami uraian materi.
• Uraian Materi
Disajikan menggunakan bahasa yang menarik
supaya mudah dibaca dan dimengerti oleh peserta
didik.
• Latihan Soal
Untuk mengetahui pemahaman peserta didik
terhadap materi pelajaran tiap subbab.
viii
Ketenagakerjaan
1
Bab I
Ketenagakerjaan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, Anda diharapkan mampu memahami kondisi
ketenagakerjaan Indonesia berikut dampaknya terhadap aktivitas dan pembangunan eko-
nomi.
Setiap tahun, dunia pendidikan
Indonesia (SD, SMP, SMA, perguru-
an tinggi) mengeluarkan ribuan lu-
lusan. Tidak sedikit dari para lulusan
itu mencoba melamar kerja. Akan
tetapi, tentu saja, tidak semua pela-
mar dapat diterima di dunia kerja.
Besarnya hasrat orang untuk
mendapatkan pekerjaan menjadikan
jumlah angkatan kerja bertambah.
Padahal, lapangan kerja yang terse-
dia terbatas sehingga sering terjadi
ketidakseimbangan antara angkatan
kerja dan lapangan kerja. Dengan
mengikuti uraian bab ini, Anda akan
mengetahui dunia ketenagakerjaan
kita yang sarat dengan masalah dan
memerlukan pemecahan.
Kata Kunci :
Tenaga kerja
Ketenagakerjaan
Angkatan kerja
Pengangguran
Kesempatan kerja
Produktivitas kerja
Buruh
Sumber: Haryana Humardani
Gambar 1.1
Instansi tenaga kerja pemerintah setiap
hari didatangi masyarakat untuk mendapatkan infor-
masi tentang lowongan pekerjaan dalam usaha melamar
dan mendapatkan pekerjaan.
2
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
Peta Konsep
Kesempatan Kerja
Undang-Undang
Perjanjian Buruh
Peraturan Istirahat
Undang-Undang Kerja
Ketenagakerjaan
Macam Pengangguran
dan Penyebabnya
Dampak Pengangguran
Hubungan Jumlah
Penduduk dan
Pengangguran
Membahas
Kesempatan Kerja
Meliputi
Pengertian Kesempatan Kerja
Angkatan Kerja
Karakteristik Pen-
duduk Indonesia
Meliputi
Kualitas Penduduk
Angkatan Kerja Indonesia
Meliputi
Angkatan Kerja
Pengangguran
Mengatasi Pengangguran
Perundang-Undangan
Kerja
Meliputi
Macam Pengangguran
Struktur Penduduk Indonesia
Stabilitas Sosial Politik
Meliputi
Tingkat Kemakmuran
Kemampuan Keterampilan
Industrialisasi
Meliputi
Mendirikan Pusat Pelatihan
Transmigrasi
Proyek SP3
Keluarga Berencana
Mengintensifkan Pekerjaan
Memperbaiki Pendidikan
Peraturan Hari Libur
UU Penyelesaian
Perselisihan Buruh
Jamsostek
Meliputi
Membuka
Kesempatan Kerja
di Luar Negeri
Ketenagakerjaan
3
A. Kesempatan Kerja
1. Pengertian Kesempatan Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting. Manusia be-
kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Agar seseorang dapat bekerja dibu-
tuhkan kesempatan kerja.
Manusia harus bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Di dalam produksi,
tenaga manusia merupakan faktor produksi yang penting dan menentukan. De-
ngan bekerja, orang akan memperoleh uang atau imbalan jasa untuk membiayai
kebutuhan hidupnya. Untuk itu, semua anggota masyarakat yang sudah dewasa
harus memperoleh kesempatan kerja dan dapat memilih pekerjaan tertentu se-
suai dengan bakat dan keahliannya.
Kesempatan kerja (
demand for labour
) ialah jumlah lapangan pekerjaan yang
tersedia untuk angkatan kerja. Di Indonesia masalah, kesempatan kerja ini dijamin
di dalam UUD 1945 Pasal 27 Ayat (2) yang berbunyi, Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Dengan begitu jelas, peme-
rintah bertanggung jawab atas penciptaan kesempatan kerja serta perlindungan
terhadap tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan agar melalui pekerjaannya setiap warga
negara dapat hidup layak.
2. Angkatan Kerja
Tenaga kerja ialah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat (UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan). Ada-
pun angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang secara
aktif melakukan kegiatan ekonomis (Biro Pusat Statistik, 1983). Angkatan kerja
terdiri atas penduduk yang berciri sebagai berikut:
a. bekerja;
b. mempunyai pekerjaan tetap, tetapi sementara tidak bekerja;
c. tidak memiliki pekerjaan sama sekali, tetapi mencari pekerjaan secara aktif.
Mereka yang berumur 15 tahun atau tidak bekerja atau tidak mencari pekerjaan
karena bersekolah, mengurus rumah tangga, pensiun, atau secara fisik dan men-
tal tidak memungkinkan untuk bekerja tidak dimasukkan adalam angkatan kerja
(Ida Bagus Mantra, 2003: 225). Selanjutnya, perhatikan bagan berikut.
A. Tenaga kerja (
man power
) (15 tahun)
1. Angkatan kerja (
labour force
)
a. Pekerja (
work force
)
b. Pengangguran
2. Bukan angkatan kerja
a. Pelajar dan mahasiswa
b. Pengurus rumah tangga
c. Penerima pendapatan lain
B. Bukan tenaga kerja (< 15 tahun)
Penduduk
4
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
Adapun bagan pemilihan penduduk berdasarkan pendekatan angkatan kerja
adalah sebagai berikut.
B. Karakteristik Penduduk Indonesia
Sebagaimana telah kita diketahui, Indonesia memiliki penduduk dalam
jumlah besar yang persebarannya tidak merata dan laju pertumbuhannya relatif
tinggi. Dilihat dari perspektif sosial sebagian besar penduduk tinggal di daerah
pedesaan terutama di Pulau Jawa. Ketidak-merataan jumlah penduduk
antardaerah menimbulkan masalah bagi kota yang didatangi atau menyangkut
penyediaan lapangan kerja; pemukiman; kriminalitas; dan masalah-masalah
sosial yang lain.
Sekitar 60% penduduk Indonesia bermukim di Pulau Jawa yang luasnya
hanya 7% dari luas wilayah seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Pulau Jawa
memiliki kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia.
Dalam perspektif jenis kelamin, proporsi penduduk perempuan lebih besar
daripada penduduk laki-laki. Namun selisihnya sangat tipis. Sepanjang kurun
waktu 19711990 terdapat kecenderungan penduduk laki-laki bertambah lebih
cepat daripada pasangannya. Dilihat dari perspektif usia, jumlah penduduk
berumur 10 tahun ke atas (batas usia kerja di Indonesia) tiga kali lebih besar
daripada jumlah penduduk berumur kurang dari 10 tahun. Pemerintah
menargetkan laju pertumbuhan ini turun menjadi 1,7% per tahun pada akhir
Repelita VI dan pada akhir PJP II dapat ditekankan lagi menjadi hanya 0,9%.
Dengan skenario laju pertumbuhan semacam ini, maka pada tahun 2020 kelak
diperkirakan penduduk kita berjumlah sekitar 260 juta jiwa.
Dilihat dengan perspektif regional, provinsi berpenduduk terpadat adalah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Luas DKI Jakarta hanya 0,03% dari seluruh
wilayah Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 4,60% dari penduduk
Indonesia. Akan tetapi, Jakarta bukanlah provinsi yang tertinggi laju pertum-
buhannya. Predikat terakhir ini dipegang oleh Kalimantan Timur yang dalam
periode 19801990 laju pertumbuhan penduduknya rata-rata 4,42% per
tahun. Jumlah penduduknya sendiri hanya sekitar 1% proporsi nasional, dengan
kepadatan 9 orang per kilo meter persegi.
Penduduk
Bekerja Penuh
Setengah
Menganggur
Kentara
Tidak Kentara
Reproduktivitas
Rendah
Penghasilan
Rendah
Ketenagakerjaan
5
Wilayah dengan penduduk terjarang adalah Provinsi Irian Jaya. Setiap
kilometer persegi wilayahnya hanya dihuni oleh 4 orang, padahal luasnya lebih
dari seperlima wilayah negara. Daerah Istimewa Jogjakarta merupakan provinsi
dengan laju pertumbuhan penduduk terendah, rata-rata hanya 0,57% per tahun
untuk kurun waktu 19801990. Akan tetapi kepadatannya menempati urutan
kedua tertinggi sesudah DKI Jakarta, sekitar 10 kali kepadatan penduduk
Indonesia.
Sampai dengan akhir Repelita VI komposisi penduduk Indonesia menurut
jenis
kelamin
diperkirakan tidak akan berubah dimana penduduk perempuan
masih tetap lebih banyak daripada laki-laki. Angka rata-rata harapan hidup
meningkat dari 62,7 tahun pada akhir Pelita V yang lalu menjadi 64,6 tahun
pada akhir Repelita VI yang akan datang.
1. Kualitas Penduduk
Taraf pendidikan penduduk Indonesia pada umumnya masih rendah.
Sampai dengan tahun 1991, lebih dari tiga perempat penduduk yang berusia
10 tahun ke atas tidak mengenyam pendidikan sekolah menengah tingkat
pertama, terutama mereka yang tinggal di pedesaan. Bahkan sekitar 12% dari
penduduk berusia 10 tahun ke atas itu tidak sekolah sama sekali. Dalam
perspektif spasial,
penduduk berusia 10 tahun ke atas yang tidak sampai
mengenyam bangku SMTP jauh lebih banyak di daerah pedesaan daripada di
daerah perkotaan.
2. Angkatan Kerja Indonesia
Sekitar tiga perempat penduduk Indonesia termasuk di dalam batas usia
kerja. Dengan kata lain seperempat penduduk tidak tergolong sebagai tenaga
kerja karena belum berumur 10 tahun. Pada tahun 1993, jumlah tenaga kerja
tercatat sebanyak 143,8 juta orang, namun tidak semua dari jumlah ini yang
tergolong sebagai angkatan kerja. Proporsi tenaga kerja yang tergolong sebagai
angkatan kerja hanyalah sekitar 55%60%. Pertumbuhan jumlah tenaga kerja
lebih tinggi daripada pertumbuhan jumlah penduduk secara keseluruhan. Hal
itu disebabkan karena struktur penduduk kita menurut komposisi umur, masih
didominasi penduduk berusia muda.
Angkatan kerja Indonesia pada tahun 1994 berjumlah 85,8 juta orang,
yaitu sekitar 44,64% jumlah penduduk. Angka ini merupakan kenaikan sebanyak
4,4 juta orang atau 5,41% dibandingkan angkatan kerja tahun sebelumnya.
Proporsi angkatan kerja terhadap jumlah seluruh penduduk berkisar 40%-45%
dari tahun ke tahun. Jumlah angkatan kerja tumbuh jauh lebih cepat daripada
jumlah penduduk, bahkan juga dibandingkan jumlah tenaga kerja.
Angkatan kerja yang tumbuh sangat cepat akan membawa masalah
tersendiri bagi perekonomian, yakni penciptaan atau perluasan lapangan kerja.
6
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
Jika kesempatan kerja baru tidak mampu menampung semua angkatan kerja
baru, maka sebagian angkatan kerja baru itu akan memperpanjang barisan
penganggur yang sudah ada. Penciptaan lapangan kerja inilah yang sekarang
menjadi salah satu masalah rawan dalam pembangunan ekonomi di tanah air.
Adapun kualitas tenaga kerja Indonesia, sebagaimana tercermin dari tingkat
pendidikan angkatan kerja dan produktivitas pekerja masih relatif rendah.
Rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia ditunjukkan dengan
adanya 81,4 juta orang angkatan kerja pada tahun 1993, di mana sebanyak
59,6 juta orang (73,22%) hanya berpendidikan tamat sekolah dasar atau lebih
rendah. Bahkan 9,8 juta orang dari seluruh angkatan kerja tidak pernah
bersekolah sama sekali. Sementara yang bergelar sarjana tak lebih dari 1,23%.
Tingkat pendidikan angkatan kerja yang relatif rendah kurang memadai untuk
mendukung industrialisasi. Adapun industrialisasi merupakan sebuah proses
pembangunan ekonomi yang justru menuntut tenaga-tenaga terdidik dan
terampil.
C. Hubungan Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, dan Pengangguran
1. Angkatan Kerja
Seperti sudah disinggung di atas, angkatan kerja
(labour force)
merupakan
sebagian dari jumlah penduduk yang seminggu sebelum sensus sudah bekerja,
baik sedang bekerja atau sementara sedang tidak bekerja dengan berbagai alasan
seperti sedang menunggu panen atau cuti. Tidak semua angkatan kerja akan
mendapat kesempatan kerja, karena lapangan kerja yang tersedia belum tentu
dapat menyerapnya.
2. Pengangguran
Adakah orang-orang di sekitar Anda yang tidak bekerja? Apakah mereka
masih terlalu muda atau sudah tua? Angkatan kerja yang tidak terserap dalam
kesempatan kerja sehingga belum kerja atau sudah bekerja tetapi karena sesuatu
hal tidak bekerja secara optimal disebut pengangguran
(unemployment)
.
3. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja
(demand for labour)
adalah suatu keadaan yang
menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para
pencari kerja.
Kondisi perekonomian yang terjadi akhir-akhir ini menambah banyaknya
jumlah pengangguran karena adanya PHK dari perusahaan yang gulung tikar
atau merugi.
Ketenagakerjaan
7
D. Macam-macam Penggangguran dan Penyebabnya
1. Macam-macam Pengangguran
Pengangguran tidak hanya menjadi masalah bagi pribadi yang bersangkutan
tetapi juga bagi negaranya. Macam-macam pengangguran ditinjau dari
penyebabnya, antara lain, sebagai berikut.
a. Pengangguran Konjungtur
Pada waktu kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, perusahaan harus
mengurangi kegiatan produksi, baik dengan mengurangi produksi maupun
dengan mengurangi sebagian tenaga kerja. Kemunduran ekonomi akan
menaikkan tingkat pengangguran dalam masyarakat. Pengangguran yang
disebabkan oleh adanya siklus konjungtur (perubahan kegiatan perekonomian)
disebut dengan pengangguran konjungtur.
b. Pengangguran Teknologi
Bagaimanakah perusahaan mengerjakan pembukuan keuangan yang terjadi
sebelum ada komputer? Perusahaan membutuhkan banyak pekerja yang paham
akuntansi untuk mengerjakan pembukuannya. Namun setelah ada komputer
yang dilengkapi dengan sistem akuntansi, maka kehadiran pekerja-pekerja terse-
but tidak dibutuhkan lagi. Perusahaan hanya membutuhkan pekerja yang meng-
hasilkan sistem dalam komputer.
Pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan mesin-mesin yang mo-
dern dan serba otomatis, sehingga tenaga kerja manusia dikurangi, bahkan ditia-
dakan disebut pengangguran teknologi.
c. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman merupakan pengangguran yang disebabkan oleh
pengaruh musim. Pada saat musim tanam dan panen, banyak petani yang
turun ke sawah dan ladang untuk melakukan aktivitas mereka. Namun, di saat
selang waktu antara kedua musim tersebut petani tidak banyak melakukan
aktivitas. Mereka hanya menggembalakan ternak atau sekadar istirahat di rumah.
Pada saat ini, petani merupakan pengangguran musiman.
d. Pengangguran Struktural
Pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan struktur dan
kegiatan ekonomi sebagai akibat perkembangan ekonomi.
Ada dua kemungkinan yang menyebabkan pengangguran struktural, yaitu
menurunnya permintaan dan teknik produksi yang semakin canggih.
1) Permintaan Menurun
Salah satu contoh pengangguran struktural yang disebabkan oleh berkurang-
nya permintaan ialah pengangguran yang terjadi di kalangan tukang jahit dan
tukang sepatu tradisional. Hal ini disebabkan oleh adanya perkembangan industri
8
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
garmen atau konveksi dan industri sepatu modern. Para konsumen lebih suka
membeli baju dan sepatu siap pakai.
2) Makin Canggihnya Teknik Produksi
Daktor ini memungkinkan suatu perusahaan pada waktu yang sama
menaikkan produksi sekaligus mengurangi tenaga kerja. Mesin berat dapat
digunakan untuk mendorong dan meratakan tanah atau menggali parit untuk
membersihkan kawasan. Penggunaan mesin-mesin ini akan mengurangi tenaga
manusia yang diperlukan dalam kegiatan membangun jalan raya.
e. Pengangguran
Normal
Pengangguran yang disebabkan memang belum mendapat pekerjaan
karena pendidikan dan keterampilan yang tidak memadai.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan beberapa hal yang menye-babkan
pengangguran sebagai berikut.
1) Penduduk yang relatif banyak, sedangkan lapangan kerja atau lapangan
usaha belum dapat menampung.
2) Pendidikan dan keterampilan yang rendah dan tidak siap kerja.
3) Teknologi yang semakin modern.
4) Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan
penghematan-penghematan.
5) Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan suatu negara.
f. Pengangguran Terselubung
(Diseguiseed Unemployment)
Seorang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Teknologi
Pertanian, karena sesuatu hal terpaksa bekerja sebagai pelayan toko, yang
sebenarnya tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya. Lulusan ini
merupakan pengangguran terselubung. Pengangguran terselubung merupakan
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan tertentu,
misalnya karena tidak memperoleh suatu pekerjaan yang sesuai dengan bakat
dan kemampuannya.
g. Pengangguran Terbuka
(Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Ada yang sudah berusaha secara maksimal tapi belum
memperoleh pekerjaan, tetapi ada juga yang tidak berusaha mencari pekerjaan
karena malas.
Ketenagakerjaan
9
Agar lebih jelas tentang klasifikasi pekerjaan dan penganggur dapat
digambarkan sebagai berikut.
2. Struktur Penduduk Indonesia
Struktur penduduk dalam negara kita dapat digambarkan dalam piramida
sebagai berikut.
Angkatan tidak produktif
Angkatan produktif
Angkatan belum produktif
> 64 th
10 th 64 th
anak 0 10 th
Pekerjaan jasmani
Pekerjaan rohani
Pekerjaan terdidik
Pekerjaan terlatih
Pekerjaan tidak terdidik dan
tidak terlatih
Pekerjaan langsung
Pekerjaan tidak langsung
Bekerja pada orang lain
Wirausaha
Pekerjaan keluarga
Pengangguran konjungtur
Pengangguran teknologi
Pengangguran musiman
Pengangguran struktural
Pengangguran normal
Angkatan
Kerja
Pekerjaan
Pengangguran
Sifat Pekerja
Keahlian
Pekerjaan
Kaitan dengan
Produksi
Kedudukan
Pekerjaan
Pengangguran
Terselubung
Pengangguran
Terbuka
10
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
Adapun ratio yang penting dalam hubungannya dengan penduduk dan
angkatan kerja antara lain rasio angka ketergantungan, rasio tingkat partisipasi
angkatan kerja dan rasio angka pengangguran.
a. Angka Ketergantungan
Rasio angka ketergantungan menunjukkan berapa banyak beban penduduk
usia nonproduktif (bukan tenaga kerja) yang harus ditanggung oleh seorang
penduduk produktif (tenaga kerja).
Angka ketergantungan =
u
bukantenagakerja 100%
tenagakerja
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Rasio tingkat partisipasi angkatan kerja menunjukkan proporsi penduduk
usia produktif yang menawarkan diri di pasar kerja.
TPAK =
u
angkatankerja 100%
tenagakerja
c. Angka Pengangguran
Rasio angka pengangguran menunjukkan proporsi angkatan kerja yang
menganggur atau belum berhasil memperoleh pekerjaan.
Angka pengangguran =
u
pengangguran 100%
tenagakerja
E. Dampak Pengangguran terhadap Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Lihatlah lingkungan sekitar Anda! Apakah semua lulusan SMP melanjutkan
ke SMA? Dan apakah semua lulusan SMA melanjutkan ke universitas? Apakah
yang dilakukan para lulusan tersebut jika tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi? Bagaimanakah kehidupan mereka sehari-hari?
Setiap negara selalu berusaha meningkatkan kemakmuran masyarakat dan
mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tingkat pengangguran yang relatif
tinggi tidak memungkinkan masyarakat mencapai tujuan tersebut bahkan me-
nimbulkan dampak negatif dalam masyarakat. Dampak negatif pengangguran
antara lain sebagai berikut.
1. Tingkat Kemakmuran yang Mungkin Dicapai tidak Maksimal
Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang dicapai lebih ren-
dah dari pendapatan nasional potensial. Keadaan ini berarti tingkat kemakmuran
masyarakat yang dicapai lebih rendah dari tingkat kemakmuran yang mungkin
dapat dicapainya.
Ketenagakerjaan
11
2. Kehilangan Kemampuan Keterampilan
Keterampilan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan hanya dapat dipertahan-
kan apabila keterampilan tersebut digunakan dalam praktik. Menganggur dalam
periode yang lama akan menyebabkan tingkat keterampilan pekerja menjadi
semakin menurun.
3. Ketidakstabilan Sosial dan Politik
Kegiatan ekonomi yang lesu dan pengangguran yang tinggi dapat
menimbulkan rasa tidak puas masyarakat kepada pemerintah. Golongan yang
memerintah semakin tidak disenangi oleh sebagian masyarakat. Berbagai
tuntutan dan kritik akan dilontarkan kepada pemerintah yang disertai aksi unjuk
rasa, sehingga mengganggu stabilitas politik. Pengangguran juga mengakibatkan
kegiatan-kegiatan yang bersifat kriminal juga semakin meningkat.
+. Cara Mengatasi Pengangguran
Dalam rangka mengatasi pengangguran, ada beberapa usaha yang dapat
dilakukan oleh pemerintah, antara lain sebagai berikut.
1. Mendorong Majunya Pendidikan
Dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang untuk
memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik.
2. Mengintensifikasi Pekerjaan di Daerah Pedesaan yang Bersifat Padat Karya
Tujuan mengintensifikasi pekerjaan di suatu pedesaan yang bersifat padat
karya adalah untuk mengurangi pengangguran tenaga kasar di daerah pedesaan
dan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
3. Mendirikan Pusat-pusat Latihan Kerja
Departemen tenaga kerja mendirikan pusat latihan kerja dengan tujuan
melatih orang-orang menjadi manusia yang terampil dan menjadi manusia yang
kreatif.
4. Meningkatkan Transmigrasi
Program peningkatan transmigrasi ditujukan untuk mengatasi pengang-
guran di daerah-daerah padat penduduk. Sekaligus untuk mengurangi kepadatan
penduduk terutama di Pulau Jawa. Dengan demikian, tenaga kerja di Pulau
Jawa dapat lebih dimanfaatkan untuk berproduksi di daerah-daerah di luar Pulau
Jawa.
12
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
5. Industrialisasi
Dengan berdirinya banyak pabrik industri, berarti lebih banyak tenaga kerja
yang dapat diserap.
6. Menggiatkan Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB)
Program KB, antara lain, bertujuan untuk menghambat pertambahan
penduduk dalam usaha mengurangi laju pertambahan golongan angkatan kerja.
Jika antara pertambahan jumlah angkatan kerja seimbang dengan jumlah
lapangan kerja yang tersedia maka masalah pengangguran dapat diatasi.
7. Mengadakan Proyek SP3 (Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan)
Sarjana-sarjana lulusan berbagai perguruan tinggi ditugaskan sebagai
pelopor pembangunan dan pembaruan di daerah pedesaan, sekaligus menyerap
tenaga kerja tamatan perguruan tinggi.
8. Membuka Kesempatan Bekerja di Luar Negeri
Pemerintah memberi kesempatan kepada masyarakat untuk bekerja di luar
negeri melalui DepartemenTenaga Kerja dan perusahaan pengerah tenaga kerja.
Masyarakat yang berminat dapat mendaftarkan diri, kemudian diberi pelatihan
dan dikirim ke luar negeri untuk ditempatkan di berbagai perusahaan atau rumah
tangga.
G. Perundang-Undangan Kerja dan Peraturan-Peraturan Perburuhan
Di bawah ini dibicarakan beberapa perundang-undangan kerja, dan
peraturan-peraturan perburuhan yang berlaku di Indonesia.
1. Undang-Undang Kerja (UU No. l Tahun 1951)
Menurut undang-undang ini ditentukan sebagai berikut.
a. Anak-anak yang berumur 14 tahun ke bawah tidak boleh menjalankan
pekerjaan. Orang muda yaitu mereka yang berumur di atas 14 tahun dan
di bawah 18 tahun, tidak boleh menjalankan pekerjaan pada malam hari.
Yang dimaksud dengan malam hari, yaitu dari jam 18.00 sampai 06.00.
Orang muda tidak boleh bekerja di tambang dan tidak boleh menjalankan
pekerjaan yang berbahaya bagi kesehatan dan keselamatannya.
b. Wanita tidak boleh bekerja pada malam hari, kecuali karena sifat pekerjaan
ini yang mengharuskan wanita melakukannya (misalnya perawatan). Wanita
tidak boleh bekerja di tambang. Selanjutnya wanita tidak boleh bekerja yang
berbahaya bagi kesehatannya, juga pada pekerjaan yang menurut sifat,
tempat, dan keadaannya berbahaya bagi kesusilaan.
c. Buruh tidak boleh bekerja lebih dan 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. Apabila
pekerjaan dilakukan pada malam hari atau berbahaya bagi kesehatan atau kese-
lamatan, maka tidak boleh bekerja lebih dari 6 jam sehari atau 35 jam seminggu.
Ketenagakerjaan
13
d. Waktu istirahat harus ada setelah bekerja 4 jam terus menerus, istirahat
tidak boleh kurang daripada setengah jam. Tiap-tiap minggu harus diadakan
sedikit-dikitnya satu hari istirahat.
e. Buruh wanita harus diberi istirahat selama satu setengah bulan sebelum
saatnya ia menurut perhitungan akan melahirkan anak dan satu setengah
bulan sesudah melahirkan anak atau gugur kandungan. Pada waktu pertama
dan kedua hari haid, buruh wanita tidak boleh diwajibkan bekerja.
2. Peraturan Istirahat Tahunan Bagi Buruh (PP No. 12 Tahun 1954)
Menurut peraturan ini maka ditetapkan sebagai berikut.
a. Buruh berhak istirahat tahunan tiap-tiap sekali setelah ia mempunyai masa
kerja 12 bulan berturut-turut pada suatu majikan atau beberapa majikan
dari satu organisasi majikan.
b. Lama waktu istirahat tahunan dihitung untuk tiap-tiap 30 hari bekerja, satu
hari istirahat sampai paling banyak 12 hari kerja.
c. Hak atas istirahat itu harus dipergunakan dalam jangka waktu 6 bulan
sesudah lahirnya hak itu.
d. Istirahat tahunan harus terus-menerus.
e. Selama istirahat tahunan buruh berhak atas upah penuh.
3. Undang-Undang Perjanjian Perburuhan (UU No. 21 tahun 1954)
Dari undang-undang perburuhan ini dikutip beberapa patokan sebagai
berikut. Perjanjian perburuhan adalah perjanjian yang harus diselenggarakan
oleh serikat-serikat buruh yang telah didaftarkan pada Kementrian Perburuhan
dengan majikan, majikan majikan, perkumpulan atau perkumpulan
perkumpulan majikan yang berbadan hukum yang pada umumnya atau semata-
mata memuat syarat-syarat yang harus diperhatikan di dalam perjanjian kerja.
4. Undang-Undang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan (UU No. 22 Tahun 1957)
Dari undang-undang ini, dikutip beberapa patokan sebagai berikut.
a. Perselisihan perburuhan ialah pertentangan antara majikan atau perkum-
pulan majikan dengan serikat buruh atau gabungan serikat buruh ber-
hubungan dengan tidak adanya persesuaian paham mengenai hubungan
kerja, syarat-syarat kerja dan atau keadaan perburuhan.
b. Bilamana terjadi perselisihan perburuhan, maka serikat buruh dan majikan
mencari penyelesaian perselisihan secara damai dengan jalan perundingan.
c. Majikan dan buruh yang terlibat dalam perselisihan perburuhan, atas kehendak
mereka sendiri atau anjuran Panitia Daerah, dapat meminta supaya perselisihan
mereka diselesaikan oleh juru pemisah.
d. Putusan juru pemisah atau dewan pemisah sesudah disahkan oleh Panitia
Pusat mempunyai kekuatan hukum sebagai putusan Panitia Pusat.
14
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
5. Peraturan Hari Libur bagi Buruh
Semua buruh mendapat istirahat dengan upah penuh pada hari libur. Hari
libur nasional, selain hari Minggu, adalah hari-hari besar nasional. Hari besar
nasional tersebut adalah Tahun Baru 1 Januari, Proklamasi Kemerdekaan (17
Agustus), Nuzulul Quran, Israk Mikraj, Idul Ditri (2 hari), Idul Adha, 1 Muharam,
Maulid Nabi Muhammad saw., Wafat Isa Almasih, Paskah (hari kedua), Kenaikan
Isa Almasih, Pantekosta (hari kedua), Natal (hari pertama), Hari Raya Nyepi,
Hari Raya Waisak, dan Tahun Baru Imlek.
6. Undang-Undang RI No. 3 Tahun 1992 Tentang Jamsostek
Oleh Menteri Sekretaris Negara pada tanggal 17 Debruari 1992 telah disah-
kan sekaligus ditetapkan UU RI No. 3 tahun 1992 mengenai Jamsostek. UU
ini terkait dengan pemberian bantuan tunjangan kepada buruh dan keluarganya
dalam hal sakit, hamil, bersalin, atau meninggal dunia.
Dalam undang-undang ini dijelaskan tentang tenaga kerja dan pengusaha.
Menurut undang-undang tersebut, pengusaha adalah (a) orang, persekutuan,
atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; (b) orang,
persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan peru-
sahaan bukan miliknya; (c) orang, persekutuan, atau badan hukum yang berada
di Indonesia, mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dan
(b) yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
Dijelaskan juga batasan tentang kecelakaan kerja. Menurut undang-undang
tersebut, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan
hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja. Demikian
pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju
tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar.
Adapun ruang lingkup program jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek)
dalam undang-undang tersebut meliputi (a) jaminan kecelakaan kerja, (b) jaminan
kematian, (c) jaminan hari tua, dan (d) jaminan pemeliharaan hari tua.
7. Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Dalam undang-undang ini dijelaskan tentang pengertian istilah-istilah yang
lazim digunakan dalam ketenagakerjaan, seperti tenaga kerja, pengusaha, dan
perusahaan. Di dalamnya, antara lain, diatur dengan cukup terperinci masalah
hubungan kerja, pekerja anak, pekerja perempuan, perencanaan kerja, pelatihan
kerja, dan penempatan tenaga kerja. Berikut ini dikutipkan beberapa pasal dari
UU No. 13 Tahun 2003.
a. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja (Pasal 1 Ayat [1]).
b. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain.
c. Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi
untuk memperoleh pekerjaan (Pasal 5).
Ketenagakerjaan
15
Rangkuman
d. Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkat-
kan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampu-
an, produktivitas, dan kesejahteraan (Pasal 9).
e. Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memi-
lih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang
layak di dalam atau di luar negeri (Pasal 31).
1. Bentuklah kelompok, setiap kelompoknya beranggotakan 57 siswa!
2. Setiap kelompok melakukan wawancara dengan 7 orang dewasa (17
tahun ke atas). Pilihan terhadap narasumber dilakukan secara acak (beker-
ja atau tidak/belum bekerja) dengan pertanyaan seputar masalah peker-
jaan (ditentukan sendiri oleh setiap kelompok).
3. Diskusikan hasil wawancara dalam kelompok Anda masing-masing!
Catat dan rumuskan hasil diskusi serta serahkan kepada guru untuk
bahan penilaian!
•
Kesempatan kerja (
employment
) adalah jumlah lapangan pekerjaan yang
tersedia untuk angkatan kerja. Tenaga kerja adalah jumlah seluruh
penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan
jasa. Pihak yang bertanggung jawab atas penyediaan lapangan kerja
serta perlindungan terhadap tenaga kerja adalah pemerintah.
•
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dengan persebaran
yang tidak merata serta pertumbuhan yang relatif tinggi. Sebagian besar
penduduk tinggal di daerah pedesaan di Pulau Jawa. Sekitar 60% pen-
duduk Indonesia bermukim di Pulau Jawa yang luasnya hanya 7% dari
luas seluruh wlayah Indonesia.
•
Taraf pendidikan penduduk Indonesia umumnya masih rendah. Sampai
dengan tahun 1991, lebih dari tiga per empat penduduk yang berusia
10 tahun ke atas tidak mengenyam pendidikan SMP. Sekitar 12% dari
penduduk berusia 10 tahun ke atas tersebut tidak sekolah sama sekali.
•
Pertumbuhan jumlah tenaga kerja lebih tinggi daripada pertumbuhan
jumlah penduduk secara keseluruhan. Hal ini karena struktur penduduk
Indonesia berdasarkan komposisi umur masih didominasi penduduk
berusia muda. Angkatan kerja yang tumbuh sangat cepat akan memba-
wa masalah tersendiri bagi perekonomian.
Tugas
16
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
•
Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak terserap oleh kesempat-
an kerja sehingga belum bekerja atau sudah bekerja, tetapi karena sesuatu
hal tidak bekerja secara optimal. Kondisi perekonomian yang mengalami
krisis menambah jumlah pengangguran karena banyak terjadi pemutus-
an hubungan kerja akibat banyak perusahaan yang bangkrut dan ditu-
tup. Pengangguran tidak hanya menjadi beban dan masalah bagi pelaku
(yang bersangkutan), melainkan juga bagi masyarakat dan negara.
•
Ditinjau dari penyebabnya, pengangguran terbagi atas pengangguran
konjungtur, pengangguran teknologi, pengangguran musiman, peng-
angguran struktural, pengangguran normal, pengangguran terselubung,
dan pengangguran terbuka. Pengangguran dapat menimbulkan bebera-
pa dampak tidak menguntungkan, seperti tingkat kemakmuran yang
dicapai tidak maksimal, menurunkan tingkat kemampuan atau keteram-
pilan, serta menyebabkan terjadinya ketidakstabilan sosial dan politik.
•
Pengangguran dapat diatasi atau ditanggulangi dengan beberapa cara,
seperti memperbaiki mutu pendidikan, mengintensifkan pekerjaan di
pedesaan yang bersifat padat karya, mendirikan pusat-pusat pelatihan
kerja, meningkatkan program transmigrasi, menggalakkan industriali-
sasi, menggiatkan pelaksanaan program keluarga berencana, mengada-
kan proyek sarjana penggerak pembangunan pedesaan (SP3), dan mem-
buka kesempatan bekerja di luar negeri.
1. Mengapa pengangguran dapat terjadi di tengah masyarakat?
2. Apakah yang disebut pengangguran?
3. Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi pengang-
guran?
4. Apa dampak meluasnya pengangguran terhadap pembangunan na-
sional?
5. Apa dampak meluasnya pengangguran terhadap perkembangan pere-
konomian negara?
Latihan Soal
Ketenagakerjaan
17
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi
tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawab
yang tersedia!
1. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia diatur dalam UUD 1945 pada
Pasal
....
a. 23
d. 34
b. 33
e. 31
c. 27
2. Keseluruhan aktivitas yang mempertemukan para pencari kerja dengan
lowongan kerja adalah ....
a. penyalur tenaga kerja
b. bursa tenaga kerja
c. pasar kerja
d. lembaga tenaga kerja
e. lembaga informasi tenaga kerja dan pekerjaan
3. Berikut ini adalah syarat yang dipertimbangkan pengusaha untuk
mencari pegawai,
kecuali
....
a. kejujuran
d. status sosial
b. pendidikan
e. pengalaman kerja
c. keahlian khusus
4. Kesempatan kerja menggambarkan ....
a. banyaknya tenaga kerja d. banyaknya jumlah pekerja
b. banyaknya angkatan kerja e. banyaknya jenis pekerjaan
c. banyaknya lowongan kerja
5. Angkatan kerja adalah ....
a. tenaga kerja yang sedang bekerja
b. tenaga kerja yang sudah dipekerjakan
c. penduduk usia kerja yang terdiri atas penduduk yang sudah bekerja
dan yang sedang mencari pekerjaan
d. kelompok yang menawarkan pekerjaan
e. kelompok penduduk yang siap untuk bekerja
6.Terjadinya pengangguran disebabkan oleh ....
a. jumlah angkatan kerja lebih banyak dari lapangan kerja
b. jumlah kesempatan kerja lebih
besar dari jumlah angkatan kerja
c. tingginya laju pertumbuhan penduduk
d. kemajuan teknologi
e. lesunya dunia usaha
Tes +ormatif
18
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
7. Kesempatan kerja adalah sama dengan ....
a. jumlah pencari kerja
d. penawaran tenaga kerja
b. jumlah angkatan kerja
d. penawaran tenaga kerja
c. permintaan tenaga kerja
8. Produktivitas tenaga kerja dapat memengaruhi ....
a. stabilitas nasional
d. penerimaan perusahaan
b. pendapatan nasional
e. penghasilan masyarakat
c. kemakmuran bangsa
9.
Disguised unemployment
dapat juga disebut ....
a. pengangguran struktural d. pengangguran musiman
b. pengangguran terbuka e. setengah pengangguran
c. pengangguran terselubung
10. Pengangguran yang tidak mau menerima pekerjaan dengan upah yang
berlaku disebut ....
a.
open unemployment
d.
involuntary unemployment
b.
disguised unemployment
e.
under unemployment
c.
voluntary unemployment
B. Jawablah dengan tepat!
1. Sebutkan perbedaan antara kesempatan kerja dengan angkatan kerja!
2
. Sebutkan pengaruh pertambahan penduduk terhadap angkatan kerja!
3. Sebutkan perbedaan antara pertambahan penduduk dengan pertum-
buhan penduduk!
4. Bagaimana hubungan antara jumlah pengangguran dengan kondisi
perekonomian suatu negara?
5. Sebutkan usaha-usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan!
6. Adakah kaitan antara banyaknya tindak kejahatan di tengah masyarakat
dengan banyaknya pengangguran? Jelaskan!
7. Adakah kaitan antara banyaknya tindak kerusuhan dan kekerasan di te-
ngah masyarakat dengan banyaknya pengangguran? Jelaskan!
8. Setelah lulus SMA, mana yang Anda pilih, meneruskan studi atau
mencari pekerjaan? Mengapa demikian?
9. Apa kelebihan dan kekurangan antara bekerja dan meneruskan studi
setelah tamat dari SMA?
10. Bagamana pandangan Anda terhadap orang dewasa yang bekerja dan
menganggur?